Pengampunan
dosa dalam Bibel Perjanjian Lama, selalu tidak dapat dipisahkan dengan korban
persembahan darah binatang. Binatang itu bisa berupa lembu, kambing, domba, burung
merpati dan burung tekukur. Bagi Tuhan, persembahan tersebut telah cukup untuk
menghapus dosa manusia, namun tidak bagi Paulus. Paulus menyatakan bahwa persembahan
yang di tuntut hukum Taurat tidaklah
sempurna, itulah sebabnya manusia berulang-ulang selalu melakukan persembahan
setiap tahunnya untuk menghapus dosa. Menurut Paulus, korban yang dapat menjadi
persembahan yang sempurna adalah korban persembahan yang tidak bernoda dan itu hanya
bisa dilakukan oleh Yesus. Yesus dikatakan oleh Paulus tidak bernoda, karena
Yesus lahir tanpa hubungan badani laki-laki dan perempuan sehingga tidak
mewarisi natur dosa Adam. Yesus adalah sosok yang paling sempurna untuk menjadi
“Anak Domba Allah” yang darah-Nya dicurahkan untuk penebusan dosa manusia.
Sebab Ia sendiri adalah Allah yang tidak berdosa, yang immune dari dosa dan Ia
tidak mewarisi dosa Adam. Persembahan yang Yesus lakukan di kayu salib
merupakan persembahan sekali untuk selamanya.
Dalam
ajaran para pemujanya, Yesus adalah firman Allah yang turun ke dunia sebagai
anak manusia. Walaupun dalam rupa Allah tidak menganggap kesetaraan dengan
Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Yesus justru mengosongkan
dirinya sendiri, mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama seperti manusia.
Yesus dianggap sebagai Tuhan, juru selamat dan sekaligus penebus dosa yang akan
menyelamatkan manusia yang percaya kepadanya. Dosa yang dimaksud tentu bukanlah
dosa yang biasa dilakukan manusia, dosa yang dimaksud adalah dosa asal. Istilah
“dosa asal” berhubungan dengan dosa ketidaktaatan Adam dalam memakan dari Pohon
Pengetahuan Baik dan Jahat dan efek dari dosa asal ini kemudian menjangkiti
juga terhadap semua manusia yang dilahirkan oleh Adam dan Hawa. Maka karena
Adam dan Hawa berdosa, maka semua manusia yang dilahirkan menjadi memiliki
natur dosa. Dosa waris bisa dijelaskan sebagai “dosa dan kesalahan dimiliki
oleh semua manusia” sebagai akibat secara langsung dari dosa Adam di Taman
Eden. Jelas bahwa “Dosa Asal” adalah dosa yang dilakukan oleh Adam, bapa dari
segala umat manusia. Karena dosa Adam, setiap manusia diciptakan tanpa rahmat,
karena dia adalah bapa dari segenap umat manusia. Akibat dari dosa Adam
pintu-pintu surga tertutup; penyakit, penderitaan dan kematian datang ke dunia,
pikiran manusia dikuasai oleh kegelapan dan dia menjadi lemah. Dosa asal adalah
suatu kerusakan natur kita secara turun-temurun, yang menyebar ke seluruh jiwa
manusia, yang menjadikan manusia layak dimurkai Allah, dan yang menghasilkan
hal-hal jahat di dalam manusia dengan apa yang dalam Alkitab disebut “perbuatan
daging”. Perbuatan daging yang bertentangan dengan hukum Allah yang dilakukan
manusia secara pribadi, itu adalah dosa pribadi. Walaupun dikatakan oleh
Kristen bahwa akibat dari dosa asal tersebut kemudian penyakit, penderitaan dan
kematian datang ke dunia, tetapi anda tidak akan menemukan orang Kristen yang
telah menerima Yesus dan dibaptis, kemudian menjadi tidak pernah sakit,
menderita atau mati. Orang-orang Kristen sama saja seperti saya atau anda.
Mereka masih bisa sakit, menderita atau mati pada saatnya nanti. Semua itu
adalah bukti bahwa dogma penebusan dosa dalam Kristen adalah omong kosong,
karena efek dari penebusan tersebut tidak terlihat dari orang-orang Kristen.
Perbedaan
Islam dan Kristen dalam melihat Adam dan Hawa, adalah jika dalam Islam Adam dan
Hawa dijadikan oleh Allah Subhanahu wata’ala sebagai manusia yang memiliki
kecenderungan untuk berbuat dosa. Sehingga ketika Adam dan Hawa turun ke bumi,
anak cucu yang diturunkannya kemudian mewarisi kecenderungan tersebut. Sebagaimana
di dalam sebuah hadits Shahih, Rasullullah Shalallahu ‘Alaihi wasallam bersabda,
“Setelah membentuk tubuh Adam alaihi salam, Allah Subhanahu wa Ta'ala
pun membiarkannya di surga sesuai dengan kehendak-Nya. Tak lama kemudian, iblis
datang mengitari tubuh Adam sambil mengamati. Setelah mengetahui bahwasanya
tubuh Adam itu mempunyai rongga, maka lblis pun mengerti bahwasanya Adam
diciptakan dalam kondisi yang tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri”
(Muslim: 4727). Sedangkan menurut Kristen, Adam dan Hawa diciptakan
menurut gambar dan rupa Tuhan. Sehingga menurut mereka, Adam dan Hawa
diciptakan suci dan tidak dapat berbuat dosa atau salah sebagaimana Tuhan.
Pandangan seperti ini tentu saja tidak masuk akal. Karena bagaimana mungkin
Adam dan Hawa makhluk yang suci dan tidak dapat berbuat dosa atau salah jika
Adam dan Hawa sendiri mampu di goda Iblis?
Suatu
hari, saya membaca sebuah kiriman seorang pemuja Yesus di salah satu grup yang
ia ikuti. Dia menulis demikian,
“Menjawab pertanyaan : apakah anda YAKIN
akan masuk Sorga?
Sorga itu SUCI/KUDUS. Tidak mungkin ada
setitik dosa/noda yang bisa masuk kesana. Jadi, SIAPAPUN yang hendak masuk ke
Sorga, HARUS tidak memiliki dosa/noda sama sekali.
Dan satu2-nya yang MAMPU membuat siapapun
SUCI tanpa DOSA/NODA adalah kuasa : Darah Anak Domba Allah ( Yaitu Yesus
Kristus ).
Krn saya PERCAYA kepada Kristus Yesus
Tuhan, maka saya YAKIN pasti akan disucikan dari dosa. Dengan demikian, saya
YAKIN akan masuk Sorga.
Sebagai pengikut-Nya (Kristiani), dan
sebagai orang yang PERCAYA kepada-Nya, maka konsekuensinya adalah : selama
masih hidup di dunia ini TUGAS saya adalah melakukan KEHENDAK-Nya. Yaitu :
Mengasihi-Nya, dan mengasihi sesama umat manusia.
Berbuat jahat, menghina, menghujat,
menghakimi, sombong, tinggi hati, dan segala sesuatu yang bersifat NEGATIF yang
lain, itu semua BUKAN kehendak-Nya.
Saya akan terus belajar mengurangi bahkan
meninggalkan hal-hal yang TIDAK dikehendaki oleh Tuhan.
Gbu.”
Kiriman
di atas benar, bahwa memang benar surga itu suci/kudus dan yang dapat masuk
surga hanya orang-orang yang tidak memiliki dosa, bahkan menurut agama Islam,
orang yang dalam hatinya masih ada sifat sombong walaupun sebiji sawi dikatakan
tidak akan dapat masuk surga. Yang salah adalah anggapan bahwa Yesus
satu-satunya yang dapat membuat siapa pun suci tanpa dosa, sehingga dapat
menghantarkan seseorang masuk surga. Sekalipun seandainya pengorbanan Yesus di
kayu salib adalah benar dapat menyucikan orang yang percaya padanya,
pengorbanan Yesus tersebut tidak kemudian membuat para pemujanya masuk surga. Pertama
yang harus di ingat, pengorbanan Yesus di kayu salib itu hanya untuk menebus
dosa akibat dari pelanggaran Adam dan Hawa (dosa asal/dosa natur), bukan dosa
pribadi karena melanggar hukum Allah. Jadi, sekalipun orang Kristen telah
di baptis dan menerima Yesus sebagai Tuhan, tetapi jika dia hidup dengan banyak
melanggar hukum-hukum Allah, maka penebusan Yesus sama sekali tak akan banyak
membantu. Hanya ada dua cara agar orang Kristen dapat masuk surga hanya dengan bermodal
penebusan Yesus. Cara pertama, hidup tanpa berbuat dosa dan ini tidak mungkin
karena tidak ada manusia yang bebas dari berbuat dosa. Atau cara yang kedua,
bertobat dari dosa yang pernah dilakukan dan ini mustahil juga karena syarat
pengampunan dosa haruslah menyerahkan korban tebusan. Jadi, sebagai orang
Kristen yang berdosa, apa yang harus anda lakukan? Yang anda lakukan adalah
menjadi seorang Muslim/Muslimah atau menjalani pembersihan dosa dalam api
penyucian. Ada yang bilang bahwa penderitaan di api penyucian tidak sama dengan
di neraka, itu tidak benar. Karena Menurut Bapa-bapa kudus dari Gereja Katolik,
api dari api penyucian tidak berbeda dengan api dari neraka, kecuali dalam hal
lamanya/waktunya. “Itu adalah api yang sama”, kata orang suci yang bernama
Thomas Aquinas, “yang menyiksa orang jahat/orang yang ditetapkan untuk binasa
dalam neraka, dan orang benar dalam api penyucian. Rasa sakit yang paling kecil
di api penyucian,” katanya, “melebihi penderitaan yang paling besar dalam hidup
ini”. Tidak ada sesuatu apapun kecuali lamanya yang kekal yang membuat api
neraka lebih mengerikan/dahsyat dari pada api dari api penyucian.
Protestan
menolak Doktrin api penyucian karena berdasar dari kitab Apokrip. Keselamatan
dalam Protestan hanya bermodal pada penebusan Yesus. Menurut mereka, orang yang
betul-betul percaya kepada Yesus tidak bisa dihukum. Itu sesuai dengan Roma 8:1
yang berbunyi: “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada
di dalam Kristus”. Semua dosa, cacat cela dan ketidaksempurnaan sudah dibayar
lunas oleh Kristus, sehingga tidak mungkin dihukumkan lagi kepada orang Kristen,
baik di dalam dunia ini atau di api pencucian ataupun di neraka! Doktrin ini saya
katakan lebih sesat dan jauh lebih berbahaya dari pada Doktrin api penyucian
Katolik. Doktrin keselamatan ala Protestan ini juga bertentangan dengan
keadilan Tuhan, karena orang suci yang selalu menjaga diri dari dosa keadaannya
sama saja dengan orang berdosa, yaitu sama-sama masuk surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar